Skip to main content

Artwoks

Comments

Popular posts from this blog

Review Gear - Deuter Aircontact 50+10 SL

Sekali-kali bikin catatan yang agak berguna bagi dunia persilatan. Demi pelaksanaan hobi jalan-jalan yang lebih nyaman terkendali, akhirnya (mau gak mau) saya musti beli yang namanya carrier. Benda satu ini memang vital banget buat orang-orang yang suka lanjalan utamanya lanjalan menyusuri tanjakan. Berhubung belakangan lagi seneng naik – naik gunung lucu, saya memutuskan untuk beli carrier sendiri. Selama ini carrier modal pinjem temen yang malah seneng carrier nya dipakai. Hahahakkk... #dasarbenalu  Beberapa minggu memilih dan memilah, lihat review sana sini, Udah sampai level browsing toko outdoor yang jualan carrier yang lebih nyaman di kantong juga. Sempat nanya-nanya carrier merk dalam negeri Consina dan Cozmeed demi menyelamatkan dompet dari derita kekeringan. Cukup hati adek yang kering, Bang. #bah Dan hingga ujungnya, pada suatu minggu pilihan saya jatuh pada Deuter Aircontact 50 + 10. Bahahahhaa....  Kalau kata Dimitri, kak iim emang suka random kaya git...

Payung Hujan - Above 3000 Meters

“Katanya malam ini akan ada hujan meteor Perseid” “Oiya?” “Kata berita yang kubaca sebelum kemari” “Karena itu kita disini?” . . . Samudera awan sore itu mulai pudar. Senja yang begitu jingga merajahi padang rumput yang hijau dan luas - alasan kenapa tempat itu disebut sabana. Perempuan hujan, masih berdiri disana, dengan baju merah muda, kali ini dengan celana cargo dan sepatu gunung - menatap mega yang membuatnya merasakan sesuatu yang dia sebut rindu. Sesekali menengok ke belakang dan mendapati Merapi berdiri gagah disana. Jauh tapi begitu dekat. Dan ketika matanya tertutup sembari menghirup senyawa di sekelilingnya, ada wangi yang tak biasa. Bersumber dari sosok tinggi di sampingnya. Lelaki hujan, masih berdiri disana, dengan kaus hitam dan kemeja kotak – kotak yang lengannya digulung hingga siku, kali ini berwarna biru sedang menutup mata menirukan perempuan di sebelahnya. . . . “Kau menirukanku?” kata perempuan hujan “Tidak” balas lelaki hujan lalu menjulurkan li...

Catatan Perjalanan - Gunung Lembu Purwakarta

Ini cerita sudah lama, tapi daripada cuma mengendap di folder, mumpun lagi meeting dan rada free jadi bisa gini gitu #loh  chekidot    Goes To Purwakarta Berprinsip “Pantang libur panjang tanpa lanjalan”, saya akhirnya trekking lagi, walau Cuma trekking ke gunung mini, Gunung Lembu setelah setahun gak kemana-mana karena masih proses recovery bantalan sendi lutut yang robek awal tahun 2015 lalu. Sebenernya sih belum sembuh total, tapi udah lumayan banget buat aktivitas, termasuk di banting di aikido :’ Setelah trip ke pulau sangiang oleh Udin Organizer, kali ini lanjalan lagi ke Gunung Lembu di Purwakarta. Inget banget tahun lalu udah ada rencana ke Gunung Lembu, yang bikin Udin juga trus Khalida, Ibos dan Rijal rencananya ikut pas aku masuk grup mereka langsung komen, “Itu lututnya sembuhin dulu” akhirnya dengan ngedumel saya unduru diri dari grup waktu itu. Eh ternyata trip nya gak jadi juga dan baru kesampaian awal tahun 2016. Karena jarak yang cukup...